Rabu, 03 Februari 2016

VIRUS ZIKA

Apa sih Virus Zika itu ? Trus kenapa kok heboh ya?

Sekilas....

Meskipun sama-sama dibawa nyamuk Aedes aegypti, Zika bukan virus demam berdarah. 

                                           
Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor pembawa virus Zika
   Setelah virus Ebola yang mengguncang dunia di tahun 2014-2015 lalu, kita lagi-lagi diresahkan oleh wabah virus. Kali ini Virus Zika, yang efeknya ternyata nggak seimut namanya.
      Virus ini sudah jadi epidemi di benua Amerika bagian tengah dan selatan. Bahkan, sudah ada lebih dari 4000 orang di Brazil yang terinfeksi. Menurut WHO, virus ini bisa mewabah lebih hebat lagi kalau nggak segera ditangani.
Zika sebenarnya bukan virus baru. Bahkan, virus ini sudah menjangkiti manusia sejak tahun 1954.
Virus Zika sendiri pertama kali ditemukan tahun 1947, menjangkiti monyet-monyet di hutan Zika yang terletak di Uganda. Yap, nama Zika ini berasal dari hutan tempat virus itu berasal.
Tahun 1948 virus ini ditemukan pada spesies nyamuk Aedes aegypti, dan akhirnya tahun 1954 virus Zika ditemukan pada manusia, tepatnya seorang warga negara Nigeria.
Virus Zika termasuk satu keluarga dengan virus yang menyebabkan Demam Berdarah dan Chikungunya. Sama seperti Demam Berdarah dan Chikungunya, penularan virus Zika terjadi melalui gigitan nyamuk. Tapi ada juga penularan melalui hubungan seksual dan dari ibu hamil pada janin, meskipun penularan lewat dua metode ini termasuk jarang.

Virus Zika dilihat dalam mikroskop elektron
GEJALA :
Gejala juga cukup mirip dengan Demam berdarah. Mulai dari sakit kepala hebat, meriang, demam, sakit tulang belakang, bercak-bercak merah pada kulit, dan peradangan ringan di bagian mata. Tapi itu semua bisa diobati dengan paracetamol (penurun panas), aspirin (pereda sakit kepala), dan istirahat. Kalau diperiksa laboratorium, orang yang terinfeksi virus Zika pun cuma mengalami penurunan jumlah sel darah putih — trombositnya tetap normal.
Karena gejalanya yang cikup ringan, banyak orang jadi nggak sadar bahwa dia sebenarnya terjangkit virus Zika. Para ilmuwan pun cenderung mengabaikan keberadaan virus ini.
Tapi bukan cuma itu.......
ada kejutan yang baru ditemukan mengenai virus Zika, yaitu hubungannya dengan kasus mikrosefali pada bayi!
        Mikrosefali adalah kelainan pada bayi yang baru lahir. Bayi mikrosefali punya ukuran kepala yang terlalu kecil. Ini jelas gawat, karena mikrosefali pada bayi ini bisa mengakibatkan kerusakan otak, kelumpuhan, sampai kematian.
      Di Indonesia sendiri saat ini belum tercatat ada kasus virus Zika. Tapi jangan lengah. Berdasarkan catatan di Lembaga Eijkman, tahun 1981 pemerintah Australia pernah melaporkan bahwa warganya mengidap virus Zika sepulang perjalanan dari Indonesia. Lalu tahun 2013, Pemerintah Australia juga membuat laporan lagi bahwa seorang warga negaranya positif terkena virus Zika setelah mengunjungi Indonesia selama 9 hari.
     Fakta lain yang patut diperhatikan adalah bahwa agen penularan virus Zika, nyamuk Aedes aegypti, hidup di Indonesia. Apalagi nyamuk Aedes aegypti terkenal sebagai nyamuk traveler alias luas jangkauan peredarannya. Hal ini harus membuat kita lebih waspada.

Karena belum ada vaksin, mari kita cegah dengan kegiatan 3M plus..

                                                          www.freecybers.com
link : http://www.hipwee.com/feature/virus-zika/

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini hanya sebagai sarana berbagi informasi.
Mohon komentari dengan kritik dan saran yang sopan dan bijak.
Terima Kasih