Senin, 29 Februari 2016

FORMAT LAPORAN HPR

https://drive.google.com/file/d/0BwdIrAxtnfGnZHNEa2kwS1NHVTg/view?usp=sharing

FORMAT LAPORAN DIARE PKM

https://drive.google.com/file/d/0BwdIrAxtnfGndWd0RWFQRkxYNkU/view?usp=sharing

Jumat, 26 Februari 2016

FORMAT LAPORAN LOGISTIK MALARIA

https://drive.google.com/file/d/0BwdIrAxtnfGnUWhoaV9EdzJlUUE/view?usp=sharing

Rabu, 24 Februari 2016

Kebijakan Diare dan ISPA (Prov.Riau)

Selasa, 23 Februari 2016

Materi Tatalaksana Diare.ppt

Rabu, 17 Februari 2016

Mengenal Alat Mist Blower

SELATPANJANG, GORIAU.COM - Meski telah mengantongi sertifikat eliminasi malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, tetap memiliki Mist Blower (sprayer gendong, red). Sebab, hal itu dinilai sangat penting untuk antisipasi penyakit Malaria ini.

Menurut Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Muhammad Fahri SKm, Mist Blower ini merupakan alat atau mesin pembasmi nyamuk malaria. Bantuan dari provinsi itu akan digunakan apabila ada kasus malaria di Meranti.

"Di Provinsi Riau ada 2 unit, kita kebagian satu uni. Walau kita telah ada sertifikat eliminasi malaria, namun alat ini sangat penting untuk maintenance nya," ujar Fahri lagi.

Saat itu, pihak Diskes baru mencoba pengoperasian alat ini. Kata Fahri pula, nantinya setelah disemprot cairan kimia pembasmi nyamuk malaria di rumah warga, warga tersebut diminta untuk tidak berada di lokasi yang sama. Sebab, bahan kimia yang digunakan tidak bagus untuk kesehatan dalam jenjang waktu yang tidak begitu lama (setelah disemprot, red).

"Ini masih dalam tahapan percobaan, penggunaan ada tekniknya. Yang jelas ini disemprot di dinding-dinding, sebab nyamuk malaria suka di tempat yang gelap dan berwarna hitam," katanya lagi.

"Paling tidak setelah disemprot, jangan berada di lokasi yang sama. Boleh ditempati (ruangannya, red) setelah 1 hari, 24 jam jangan," tambahnya.

Alat ini setidaknya mempunya 3 komponen dasar. Seperti tangki untuk melarutkan bahan kimia dan air, selang untuk mengaliri cairan, dan mesin dilengkapi dengan kipas guna mengeluarkan angin saat menyemprot cairan kimia itu. - See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/meski-sudah-ada-sertifikat-eliminasi-malaria-diskes-meranti-tetap-miliki-mist-blower.html#sthash.ZXnPc1z9.dpuf

SELATPANJANG, GORIAU.COM - Meski telah mengantongi sertifikat eliminasi malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, tetap memiliki Mist Blower (sprayer gendong, red). Sebab, hal itu dinilai sangat penting untuk antisipasi penyakit Malaria ini.

Menurut Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Muhammad Fahri SKm, Mist Blower ini merupakan alat atau mesin pembasmi nyamuk malaria. Bantuan dari provinsi itu akan digunakan apabila ada kasus malaria di Meranti.

"Di Provinsi Riau ada 2 unit, kita kebagian satu uni. Walau kita telah ada sertifikat eliminasi malaria, namun alat ini sangat penting untuk maintenance nya," ujar Fahri lagi.

Saat itu, pihak Diskes baru mencoba pengoperasian alat ini. Kata Fahri pula, nantinya setelah disemprot cairan kimia pembasmi nyamuk malaria di rumah warga, warga tersebut diminta untuk tidak berada di lokasi yang sama. Sebab, bahan kimia yang digunakan tidak bagus untuk kesehatan dalam jenjang waktu yang tidak begitu lama (setelah disemprot, red).

"Ini masih dalam tahapan percobaan, penggunaan ada tekniknya. Yang jelas ini disemprot di dinding-dinding, sebab nyamuk malaria suka di tempat yang gelap dan berwarna hitam," katanya lagi.

"Paling tidak setelah disemprot, jangan berada di lokasi yang sama. Boleh ditempati (ruangannya, red) setelah 1 hari, 24 jam jangan," tambahnya.

Alat ini setidaknya mempunya 3 komponen dasar. Seperti tangki untuk melarutkan bahan kimia dan air, selang untuk mengaliri cairan, dan mesin dilengkapi dengan kipas guna mengeluarkan angin saat menyemprot cairan kimia itu. - See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/meski-sudah-ada-sertifikat-eliminasi-malaria-diskes-meranti-tetap-miliki-mist-blower.html#sthash.ZXnPc1z9.dpuf


SELATPANJANG, GORIAU.COM - Meski telah mengantongi sertifikat eliminasi malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, tetap memiliki Mist Blower (sprayer gendong, red). Sebab, hal itu dinilai sangat penting untuk antisipasi penyakit Malaria ini.

Menurut Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Muhammad Fahri SKM, Mist Blower ini merupakan alat atau mesin pembasmi nyamuk malaria. Bantuan dari provinsi itu akan digunakan apabila ada kasus malaria di Meranti. 

"Di Provinsi Riau ada 2 unit, kita kebagian satu unit. Walau kita telah ada sertifikat eliminasi malaria, namun alat ini sangat penting untuk maintenance nya," ujar Fahri lagi. 

Saat itu, pihak Diskes baru mencoba pengoperasian alat ini. Kata Fahri pula, nantinya setelah disemprot cairan kimia pembasmi nyamuk malaria di rumah warga, warga tersebut diminta untuk tidak berada di lokasi yang sama. Sebab, bahan kimia yang digunakan tidak bagus untuk kesehatan dalam jenjang waktu yang tidak begitu lama (setelah disemprot, red). 

"Ini masih dalam tahapan percobaan, penggunaan ada tekniknya. Yang jelas ini disemprot di dinding-dinding, sebab nyamuk malaria suka di tempat yang gelap dan berwarna hitam," katanya lagi. 

"Paling tidak setelah disemprot, jangan berada di lokasi yang sama. Boleh ditempati (ruangannya, red) setelah 1 hari" tambahnya. 

Alat ini setidaknya mempunyai 3 komponen dasar. Seperti tangki untuk melarutkan bahan kimia dan air, selang untuk mengaliri cairan, dan mesin dilengkapi dengan kipas guna mengeluarkan angin saat menyemprot cairan kimia itu. 



sumber :http://www.goriau.com/berita/umum/meski-sudah-ada-sertifikat-eliminasi-malaria-diskes-meranti-tetap-miliki-mist-blower.html#sthash.tQshN9be.dpuf
SELATPANJANG, GORIAU.COM - Meski telah mengantongi sertifikat eliminasi malaria, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, tetap memiliki Mist Blower (sprayer gendong, red). Sebab, hal itu dinilai sangat penting untuk antisipasi penyakit Malaria ini.

Menurut Kasi Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Muhammad Fahri SKm, Mist Blower ini merupakan alat atau mesin pembasmi nyamuk malaria. Bantuan dari provinsi itu akan digunakan apabila ada kasus malaria di Meranti.

"Di Provinsi Riau ada 2 unit, kita kebagian satu uni. Walau kita telah ada sertifikat eliminasi malaria, namun alat ini sangat penting untuk maintenance nya," ujar Fahri lagi.

Saat itu, pihak Diskes baru mencoba pengoperasian alat ini. Kata Fahri pula, nantinya setelah disemprot cairan kimia pembasmi nyamuk malaria di rumah warga, warga tersebut diminta untuk tidak berada di lokasi yang sama. Sebab, bahan kimia yang digunakan tidak bagus untuk kesehatan dalam jenjang waktu yang tidak begitu lama (setelah disemprot, red).

"Ini masih dalam tahapan percobaan, penggunaan ada tekniknya. Yang jelas ini disemprot di dinding-dinding, sebab nyamuk malaria suka di tempat yang gelap dan berwarna hitam," katanya lagi.

"Paling tidak setelah disemprot, jangan berada di lokasi yang sama. Boleh ditempati (ruangannya, red) setelah 1 hari, 24 jam jangan," tambahnya.

Alat ini setidaknya mempunya 3 komponen dasar. Seperti tangki untuk melarutkan bahan kimia dan air, selang untuk mengaliri cairan, dan mesin dilengkapi dengan kipas guna mengeluarkan angin saat menyemprot cairan kimia itu. - See more at: http://www.goriau.com/berita/umum/meski-sudah-ada-sertifikat-eliminasi-malaria-diskes-meranti-tetap-miliki-mist-blower.html#sthash.ZXnPc1z9.dpuf

Perlukah Nyamuk Dihabisi?



Selatpanjang. Punahnya satu makhluk pasti berdampak pada ekosistem secara keseluruhan. Tapi jika yang punah adalah nyamuk penyebab berbagai penyakit seperti malaria, demam berdarah hingga chikungnya, adakah dampak negatifnya?

Perlukah serangga satu ini dihabisi agar dunia terbebas dari penyakit akibat serangga?

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang sudah ada sejak zaman dulu kala. Peneliti memperkirakan, serangga ini sudah hidup berdampingan dengan makhluk lain di muka bumi ini sejak 100 juta tahun yang lalu.

Dari lebih dari 3.500 spesies nyamuk di muka bumi ini, sebenarnya hanya ada ratusan spesies yang menyerang manusia. Namun tak dapat dipungkiri, nyamuk menjadi salah satu musuh utama karena menularkan berbagai penyakit mematikan.

Berbagai upaya pernah dilakukan oleh manusia untuk melenyapkan nyamuk, terutama jenis tertentu yang menularkan penyakit. Sebagian besar memang masih sebatas riset di laboratorium, namun prospeknya cukup menjanjikan.

Salah satunya pernah dilakukan oleh tim dari University of Oxford. Rekayasa genetika yang dilakukan tim tersebut berhasil menciptakan nyamuk jantan yang jika mengawini nyamuk betina maka akan menghasilkan nyamuk tak bersayap.

Meski bisa menggigit, nyamuk mutan tersebut tidak bisa terbang karena tidak memiliki sayap. Karena nyamuk betina harus terbang untuk bisa minum darah, lama-kelamaan nyamuk tidak bisa berkembang biak lalu punah.

Dengan teknologi yang sama, tim dari University of Arizona juga pernah menghasilkan nyamuk anophales yang kebal virus malaria. Meski tidak bertujuan untuk memusnahkan nyamuk, cara ini juga bertujuan untuk melenyapkan penyakit malaria.

Seandainya nyamuk-nyamuk mutan itu bisa diproduksi secara masal lalu dilepas ke alam dan menyebabkan kepunahan, dampak seperti apa yang akan terjadi?

Dikutip dari Nature, Rabu (18/8/2010), dampak paling besar dari punahnya nyamuk akan terjadi di habitat tundra (padang es) di kutub utara. Di tempat yang merupakan sarang terbesar bagi spesies nyamuk Aedes impiger dan Aedes nigripes, migrasi burung akan berkurang hingga 50 persen karena berkurangnya salah satu makanan kesukaan para burung.

Migrasi satwa yang lain juga akan terpengaruh, antara lain karibu atau sejenis rusa kutub. Ribuan karibu yang sebelumnya menghindari gigitan nyamuk akan menyerbu wilayah tundra, lalu diikuti para serigala yang merupakan predator utama para karibu.

Spesies ikan pemakan nyamuk, Gambusia affinis juga terancam punah jika nyamuk sudah tidak ada. Punahnya ikan ini sedikit banyak tentunya juga akan berdampak pada rantai makanan yang terjadi di perairan air tawar.

Terlebih lagi, larva atau jentik nyamuk turut memegang peran dalam penguraian sampah organik. Saat berada di genangan air, jentik-jentik tersebut mendapatkan nutrisi untuk tumbuh dari sisa-sisa tanaman yang membusuk.

Namun banyak kalangan menilai, dampak yang terjadi di ekosistem tersebut sebanding dengan tingkat kematian pada manusia akibat gigitan nyamuk. Malaria misalnya, tercatat menelan 247 juta korban jiwa di seluruh dunia setiap tahunnya.

Apalagi para pakar meyakini, berbagai jenis insektivora (pemakan serangga) tidak akan terlalu kesulitan beradaptasi untuk beralih memangsa serangga lain jika sudah tidak ada nyamuk. Sedangkan untuk penguraian sampah organik, peran jentik nyamuk bukan tak tergantikan karena masih banyak jenis pengurai yang lain.

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Saktinya Para Nyamuk, Puluhan Tahun Dibasmi Tapi Tidak Punah-punah

Selatpanjang. Awalnya, nyamuk hanya endemis di Benua Afrika. Sejak abad ke-16, binatang yang menularkan berbagai penyakit ini menyebar hampir ke seluruh dunia dan menjadi 'seteru abadi' umat manusia.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk melenyapkan nyamuk. Dimulai pada tahun 1939, saat Paul Hermann Muller memperkenalkan senyawa DDT (Dichloro Diphenyl Trichloroethane) sebagai pembasmi serangga.

Semasa Perang Dunia II, DDT banyak dipakai untuk mengendalikan infeksi malaria dan typhus. Saat menginvasi Pulau Saipan di Mariana Utara pada tahun 1944, tentara Amerika menyemprotkan 900 galon campuran DDT dan minyak tanah. Hasilnya, Amerika sukses mengalahkan Jepang sekaligus nyamuk Aedes yang saat itu menyebar wabah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Setelah perang berakhir, DDT masih dipakai untuk untuk membasmi serangga, baik nyamuk maupun hama tanaman. Muller pada tahun 1948 mendapat Nobel kedokteran atas temuannya tersebut.

Di luar perang, penggunaan DDT pada nyamuk juga mencatatkan kisah sukses di Amerika Latin. Pan American Health Organization (PAHO) di era 1950-1960-an pernah sukses melenyapkan Aedes aegypti di 18 negara Amerika Latin melalui penyemprotan DDT secara massal.

Sayangnya strategi ini butuh kewaspadaan yang konstan dan berkelanjutan. Tak lama setelah penyemprotan dihentikan, nyamuk penular virus Dengue dan Zika tersebut kembali muncul, diduga terbawa oleh kapal-kapal yang berlayar dari Asia dan Afrika.

Belakangan, penggunaan DDT dilarang karena berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Dari sisi nyamuk sendiri, resistensi atau kekebalan terhadap DDT makin banyak dilaporkan.

Perang melawan nyamuk pun berlanjut dengan sentuhan bioteknologi. Nyamuk-nyamuk mutan mulai diciptakan untuk mengontrol populasi nyamuk. Modifikasi genetik dilakukan untuk menghasilkan nyamuk mandul, nyamuk tanpa sayap, atau sekedar nyamuk kebal penyakit.

Tahun 2010, nyamuk-nyamuk jantan hasil modifikasi genetik dilepaskan di 3 tempat yakni Brazil, Cayman Island, dan Panama. Nyamuk-nyamuk ini diharapkan akan mengawini nyamuk liar betina. Tercatat, populasi nyamuk di daerah yang menjadi lokasi uji coba turun sebesar 80-90 persen.

Sayangnya, 6 bulan setelah uji coba dihentikan populasinya kembali meningkat. Pro dan kontra juga mewarnai keberlanjutan program tersebut. Sebagian mengkhawatirkan dampaknya bagi keseimbangan ekosistem, sebagian lagi tidak rela daerahnya menjadi kelinci percobaan.

Faktanya, dari sekitar 3.500 spesies nyamuk hanya ratusan di antaranya yang menyerang manusia. Tiga kelompok atau genus nyamuk penular penyakit yang paling banyak dikenal adalah Anopheles yang menularkan Plasmodium Malaria, Aedes yang antara lain menularkan virus Dengue, Chikungunya dan Zika, serta Culex yang menularkan cacing filariasis penyebab Kaki Gajah (Elephantiasis).(up/vit

sumber : http://health.detik.com

Binatang Paling Mematikan di Bumi adalah Nyamuk !!




Selatpanjang. Berbagai jenis penyakit yang dibawa oleh nyamuk telah membunuh ribuan manusia tiap tahun di seluruh dunia. Tidak salah jika si kecil nyamuk dianggap binatang paling mematikan, lebih banyak memakan korban dibandingkan hiu atau macan.

Tahun 2012, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mencatat ada 627.000 kematian akibat malaria yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, menjangkiti 390 juta orang pertahun. Sekitar 25.000 di antaranya meninggal dunia.

"Tidak ada binatang di planet kita yang membunuh sebanyak nyamuk," kata Gordon Patterson, seorang ahli sejarah dari Florida Institute of Technology, dikutip dari Miamihearld, Selasa (16/2/2016).


Sejarah juga mencatat, korban tewas dalam perang antara Spanyol melawan Amerika di Kuba pada abad ke-19 lebih banyak disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes. Perbandingan jumlah tentara yang tewas akibat demam kuning (Yellow Fever), dengan jumlah kematian akibat perang itu sendiri adalah 13:1.

Itu baru korban tewas. Produktivitas juga terdampak oleh berbagai jenis penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Infeksi filariasis yang ditularkan oleh nyamuk Culex contohnya, memicu penyakit kaki gajah atau elephantiasis yang membuat pengidapnya cacat permanen.

Sedangkan yang terbaru, nyamuk Aedes (terutama A.aegypti dan A.albopictus) diduga menyebabkan mikrosefali melalui infeksi virus Zika yang dibawanya. Mikrosefali merupakan cacat bawaan pada bayi, yang membuat lingkar kepala dan otaknya tidak tumbuh normal.


Jutaan tahun lamanya nyamuk hidup berdampingan dengan manusia. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam 'perang abadi' melawan nyamuk, namun belum ada yang benar-benar membuahkan hasil memuaskan.(up/vit)
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Kamis, 11 Februari 2016

GAWAT...!! CEGAH VIRUS ZIKA, IBU HAMIL DITAWARI OBAT ABORSI CUMA-CUMA..??

Minggu, 07 Februari 2016

KEAJAIBAN NYAMUK

"Seperti yang telah disebutkan dalam beberapa fakta tentang nyamuk, berikut adalah keajaiban tentang nyamuk yang juga perlu kita ketahui"

Dalam banyak ayat Al Quran, Allah memerintahkan manusia untuk memperhatikan alam dan melihat "tanda-tanda" di dalamnya. Semua makhluk hidup dan tak hidup di alam semesta diliputi oleh tanda-tanda yang menunjukkan bahwa mereka semua "diciptakan", bahwa mereka menunjukkan kekuasaan, ilmu, dan seni dari "Pencipta" mereka.



Manusia bertanggung jawab untuk mengenali tanda-tanda ini dengan menggunakan akal budinya, untuk memuliakan Allah.

Walau semua makhluk hidup memiliki tanda-tanda ini, beberapa tanda dirujuk Allah secara khusus dalam Al Quran. Nyamuk adalah salah satunya. Di surat Al Baqarah ayat 26, nyamuk disebutkan:

"Sesungguhnya, Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?" Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik."(Al Bagarah, ayat 26)

Nyamuk sering dianggap sebagai makhluk hidup yang biasa dan tidak penting. Namun, ternyata nyamuk itu sangat berarti untuk diteliti dan dipikirkan, sebab di dalamnya terdapat tanda kebesaran Allah. Inilah sebabnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu.

Seekor nyamuk jantan yang telah cukup dewasa untuk kawin akan menggunakan antenanya-organ pendengar-untuk menemukan nyamuk betina. Fungsi antena nyamuk jantan berbeda dengan antena nyamuk betina.


Bulu tipis di ujung antenanya sangat peka terhadap suara yang dipancarkan nyamuk betina. Tepat di sebelah organ seksual nyamuk jantan, terdapat anggota tubuh yang membantunya mencengkeram nyamuk betina ketika mereka melakukan perkawinan di udara.

Nyamuk jantan terbang berkelompok, sehingga terlihat seperti awan. Ketika seekor betina memasuki kelompok tersebut, nyamuk jantan yang berhasil mencengkeram nyamuk betina akan melakukan perkawinan dengannya selama penerbangan.

Perkawinan tidak berlangsung lama dan nyamuk jantan akan kembali ke kelompoknya setelah perkawinan. Sejak saat itu, nyamuk betina memerlukan darah untuk perkembangan telurnya.


Perjalanan Luar Biasa Sang Nyamuk

Pada umumnya, nyamuk dikenal sebagai pengisap dan pemakan darah. Hal ini ternyata tidak terlalu tepat, karena yang mengisap darah hanya nyamuk betina. Selain itu, nyamuk betina tidak membutuhkan darah untuk makan. Baik nyamuk jantan maupun betina hidup dari nektar bunga.

Nyamuk betina mengisap darah hanya karena ia membutuhkan protein dalam darah untuk membantu telurnya berkembang. Dengan kata lain, nyamuk betina mengisap darah hanya untuk memelihara kelangsungan spesiesnya.

Proses perkembangan nyamuk merupakan salah satu aspek yang paling mengesankan dan mengagumkan. Berikut ini adalah kisah singkat tentang transformasi makhluk hidup dari seekor larva renik melalui beberapa tahap menjadi seekor nyamuk:

Telur nyamuk, yang berkembang dengan diberi makan darah, ditelurkan nyamuk betina di atas daun lembap atau kolam kering selama musim panas atau musim gugur. Sebelumnya, si induk memeriksa permukaan tanah secara menyeluruh dengan reseptor halus di bawah perutnya. Setelah menemukan tempat yang cocok, ia mulai bertelur.


Telur-telur tersebut panjangnya kurang dari satu milimeter, tersusun dalam satu baris, secara berkelompok atau satu-satu. Beberapa spesies bertelur dalam bentuk tertentu, saling menempel sehingga menyerupai sampan. Sebagian kelompok telur ini bisa terdiri atas 300 telur.

Telur-telur berwarna putih yang disusun rapi ini segera menjadi gelap warnanya, lalu menghitam dalam beberapa jam. Warna hitam ini memberikan perlindungan bagi larva, agar tak terlihat oleh burung atau serangga lain. Selain telur, warna kulit sebagian larva juga berubah sesuai dengan lingkungan, sehingga mereka lebih terlindungi.


Larva berubah warna dengan memanfaatkan faktor-faktor tertentu melalui berbagai proses kimia rumit. Jelaslah, telur, larva, ataupun induk nyamuk tersebut tidak mengetahui proses-proses di balik perubahan warna dalam tahap perkembangan nyamuk.

Tidak mungkin ia bisa membuat sistem ini. dengan kemampuan sendiri. Tidak mungkin pula sistem ini terbentuk secara kebetulan. Nyamuk telah diciptakan dengan sistem ini sejak mereka pertama kali muncul.


Menetasnya Telur

Seusai masa inkubasi, larva-larva mulai keluar dari telur secara hampir bersamaan. Larva, yang terus-menerus makan, tumbuh dengan cepat. Kulit mereka segera menjadi sempit, sehingga mereka tidak bisa tumbuh lebih besar lagi. Ini berarti sudah tiba saatnya untuk pergantian kulit yang pertama. Pada tahap ini, kulit yang keras dan rapuh ini mudah pecah. Larva nyamuk berganti kulit dua kali lagi sampai selesai berkembang.

Metode makan larva pun menakjubkan. Larva membuat pusaran kecil di dalam air, dengan menggunakan dua anggota badan yang berbulu dan mirip kipas angin. Pusaran ini membuat bakteri atau mikroorganisme lainnya mengalir ke mulutnya.

Sambil bergantung terjungkir di dalam air, larva bernapas melalui pipa udara yang mirip "snorkel" yang digunakan para penyelam. Tubuhnya mengeluarkan cairan kental yang mencegah masuknya air ke lubang yang digunakannya untuk bernapas.


Singkatnya, makhluk hidup ini dapat bertahan hidup melalui banyak keseimbangan rumit yang berhubungan timbal-balik dan saling mempengaruhi. Jika tidak memiliki pipa udara, ia tidak akan mampu bertahan hidup. Jika tidak ada cairan kental, pipa pernapasannya akan dipenuhi air.

Pembentukan dua sistem ini pada dua waktu yang berbeda akan menyebabkan kematian pada tahap ini. Ini menunjukkan bahwa keseluruhan sistem nyamuk tersebut itu utuh sejak awal. Dengan kata lain, ia telah diciptakan.

Larva berganti kulit sekali lagi. Pergantian yang terakhir ini agak berbeda dengan sebelumnya. Pada tahap ini, larva memasuki tahap pendewasaan terakhir, yaitu tahap kepompong. Kepompong yang mereka tempati menjadi sangat sempit. Ini berarti sudah tiba saatnya bagi larva untuk keluar dari kepompong.


Makhluk yang keluar dari kepompong ini sedemikian berbeda, sehingga sulit dipercaya bahwa kedua wujud ini adalah dua fase perkembangan dari satu makhluk yang sama. Sebagaimana yang terlihat, proses perubahan ini terlalu rumit dan sulit untuk dirancang baik oleh larva ataupun nyamuk betina….

Selama tahap terakhir perkembangan ini, larva menghadapi bahaya terputusnya pernapasan, sebab lubang pernapasannya yang mencapai permukaan air melalui pipa udara akan tertutup. Sejak tahap ini, pernapasan nyamuk tidak lagi menggunakan lubang ini, tetapi melalui dua pipa yang baru saja muncul pada bagian depan tubuhnya.

Oleh karena itulah, pipa-pipa ini tersembul di permukaan air sebelum pergantian kulit. Nyamuk dalam kepompong ini sekarang telah dewasa. Ia siap terbang, lengkap dengan semua organ dan organelnya, seperti antena, tubuh, kaki, dada, sayap, perut, dan matanya yang besar.


Kepompong tersebut tersobek di bagian atas. Bahaya terbesar pada tahap ini adalah bocornya air ke dalam kepompong. Akan tetapi, bagian atas kepompong yang tersobek ini ditutupi suatu cairan kental khusus, yang berfungsi melindungi kepala nyamuk dari sentuhan air.

Ini saat yang sangat penting. Karena ia dapat jatuh ke air dan mati akibat tiupan angin, nyamuk harus memanjat ke atas air dan hanya kakinya yang boleh menyentuh permukaan air. Ia berhasil.

Bagaimana nyamuk pertama kali mendapatkan "kemampuan" bertransformasi seperti ini? Mungkinkah sebuah larva "memutuskan" untuk berubah menjadi seekor nyamuk setelah berganti kulit tiga kali? Tentu tidak! Sangatlah jelas bahwa makhluk hidup mungil ini, yang dijadikan perumpamaan oleh Allah, telah diciptakan sedemikian secara khusus.


Bagaimana Nyamuk Mengindra Dunia Luar?


Nyamuk dilengkapi dengan penerima panas yang sangat peka. Mereka mengindra segala sesuatu di sekitar mereka dalam berbagai warna menurut panasnya, sebagaimana terlihat pada gambar di diatas.

Karena pengindraannya tidak bergantung pada cahaya, nyamuk sangat mudah menentukan letak pembuluh darah dalam ruangan yang gelap sekalipun. Penerima panas pada nyamuk cukup peka untuk mendeteksi perbedaan suhu hingga sekecil 1/1000 C.


Teknik Mengisap Darah Yang Menakjubkan

Teknik nyamuk untuk mengisap darah ini bergantung pada sistem kompleks yang mengatur kerja sama antara berbagai struktur yang sangat terperinci.

Setelah mendarat pada sasaran, mula-mula nyamuk mendeteksi sebuah titik dengan bibir pada belalainya. Sengat nyamuk yang mirip alat suntik ini dilindungi bungkus khusus yang membuka selama proses pengisapan darah.


Tidak seperti anggapan orang, nyamuk tidak menusuk kulit dengan cara menghunjamkan belalainya dengan tekanan. Di sini, tugas utama dilakukan oleh rahang atas yang setajam pisau dan rahang bawah yang memiliki gigi yang membengkok ke belakang.

Nyamuk menggerakkan rahang bawah maju-mundur seperti gergaji dan mengiris kulit dengan bantuan rahang atas. Ketika sengat diselipkan melalui irisan pada kulit ini dan mencapai pembuluh darah, proses pengeboran berakhir. Sekarang waktunya nyamuk mengisap darah.


Namun, sebagaimana kita ketahui, luka seringan apa pun pada pembuluh darah akan menyebabkan tubuh manusia mengeluarkan enzim yang membekukan darah dan menghentikan kebocoran.

Enzim ini tentunya menjadi masalah bagi nyamuk, sebab tubuh manusia juga akan segera bereaksi membekukan darah pada lubang yang dibuat nyamuk dan menutup luka tersebut. Artinya, nyamuk tidak akan bisa mengisap darah lagi.

Akan tetapi, masalah ini dapat diatasi. Sebelum mulai mengisap darah, ia menyuntikkan cairan khusus dari tubuhnya ke dalam irisan yang telah terbuka. Cairan ini menetralkan enzim pembeku darah. Maka, nyamuk dapat mengisap darah yang ia butuhkan tanpa terjadi pembekuan darah. Rasa gatal dan bengkak pada titik yang digigit nyamuk diakibatkan oleh cairan pencegah pembekuan darah ini.


Ini tentulah sebuah proses yang luar biasa dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Bagaimana nyamuk tahu dalam tubuh manusia ada enzim pembeku?

2. Untuk memproduksi cairan penetral enzim tersebut, nyamuk perlu mengetahui struktur kimianya. Bagaimana ini bisa terjadi?

3. Andaipun entah bagaimana nyamuk mendapatkan pengetahuan itu, bagaimana ia memproduksi cairan tersebut dalam tubuhnya sendiri dan membuat "rantai teknis" yang dibutuhkan untuk mentransfer cairan tersebut ke belalainya?

Jawaban semua pertanyaan diatas telah jelas, tidak mungkin nyamuk bisa melakukan semua hal diatas. Ia tidak pula memiliki akal, ilmu kimia, ataupun lingkungan "laboratorium" yang diperlukan untuk memproduksi cairan tersebut. Yang kita bicarakan adalah seekor nyamuk yang hanya beberapa milimeter panjangnya, tanpa akal ataupun kecerdasan, itu saja!

Jelaslah bahwa Allah, Tuhan dari langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, telah menciptakan nyamuk dan manusia, dan memberikan kemampuan-kemampuan luar biasa dan menakjubkan tersebut kepada nyamuk.

"Segala sesuatu yang ada di langit dan bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahabesar, Maha Bijaksana. Kekuasaan dari langit dan bumi adalah miliknya. Ia memberikan hidup dan menjadikan mati. Ia memiliki kekuasaan atas segala sesuatu." (QS. Al Hadid: 1-2)


Sumber :
harunyahya.com

9 FAKTA TENTANG NYAMUK


  
Saat ini musim sedang tidak stabil. Itulah mengapa pertumbuhan nyamuk begitu sangat tinggi. Oleh sebab itu, penting bagi Kita mengetahui beberapa hal tentang nyamuk yang begitu jarang diketahui oleh orang-orang awam. Berikut beberapa fakta tentang nyamuk yang dibeberkan oleh Leslie Vosshall, seorang neurobiologi yang telah mempelajari banyak hal tentang nyamuk di Laboratory of Neurogenetics and Behavior di Rockefeller University.

  1. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah secara konsisten
Nyamuk betina menggigit dan mengambil darah Kita bukan untuk makanan Mereka sendiri. Nyamuk betina menggunakan darah sebagian besar untuk telur (calon nyamuk). Oleh sebab itu, nyamuk betina dapat hidup di lingkungan alam terbuka hanya dengan menghisap gula dan nektar dari tanaman. Namun karena tidak menghisap darah, Mereka tidak bertelur. Jadi setiap gigitan nyamuk ke tubuh kita membuat Mereka melahirkan 100 nyamuk baru.

  1. Tidak ada makanan yang dapat membuat Anda lebih ataupun kurang diinginkan oleh nyamuk.
Itu hanya mitos. Namun juga bisa saja benar meskipun belum ada bukti ilmiah.
  1. Nyamuk juga dapat mengigit binatang
Aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang menyebarkan dengue, demam kuning serta chikungunya. Manakala nyamuk tersebut tidak bisa mengigit manusia, Mereka akan mulai mengigit mamalia lain. Bahkan ada jenis nyamuk yang mengigit hewan peliharaan, burung dan hewan ternak.
  1. Jika Anda menyangka nyamuk lebih suka darah yang memiliki “rasa manis”, maka itu mungkin benar.
Memang hal ini datang dari cerita rakyat belaka. Namun konsep glukosa dalam darah yang membuat seseorang lebih menarik di mata nyamuk itu benar.
  1. Jika nyamuk sulit mengigit Anda, Mereka akan menusuk pakaian.
Benar sekali, nyamuk bisa menusuk bahkan pakaian denim sekalipun.
  1. Seseorang dapat kebal terhadap gigitan nyamuk
Terlalu sering kulit digigit oleh nyamuk dapat membuat kulit tersebut kebal. Itu mengapa, jika Anda digigit beberapa kali dalam beberapa hari, pada hari berikutnya Anda tidak akan digigit atau Anda digigit namun tidak meninggalkan bekas apa-apa.
  1. Gatal setelah digigit nyamuk berasal dari ludah nyamuk betina
Nyamuk betina membutuhkan beberapa waktu untuk mengisi penuh tubuhnya dengan darah Anda. Itu mengapa nyamuk tercipta dengan senjata berupa ludah. Nantinya ludah tersebut akan memicu reaksi kekebalan gatal di kulit Anda. Di dalamnya terdapat antikoagulan yang mengalir pada darah, sehingga menyebabkan bius lokal. Itu membuat gigitan nyamuk tidak akan Anda rasakan. Namun manakala jarumnya telah dicabut, barulah orang yang digigit akan merasa gatal.

  1. Nyamuk memiliki banyak manfaat.
Terutama sebagai makanan bagi kelelawar, burung, ikan dan katak. Selain itu nyamuk juga dapat membantu penyerbukan tanaman kecil.
  1. Spesies nyamuk yang paling mematikan adalah Anopheles gambiae.
Penyakit karena nyamuk Anopheles gambiae biasa disebut dengan nama malaria. Selain itu ada pula Aedes aegypti, yang meski lebih rendah kedudukannya namun belum ada vaksin ataupun obat yang dapat menyembuhkan penyakit akibat nyamuk ini yang biasa Kita kenal dengan nama demam berdarah dan chikungunya.

Sebenarnya masih banyak lagi fakta "lain" dan keajaiban tentang nyamuk yang akan di bahas pada artikel berikutnya....;-)
Terima Kasih



Manfaat Nyamuk !


Manfaat Nyamuk? yaap benar.....
nyamuk memang ada manfaatnya teman-teman.... :-)

Mengapa nyamuk diciptakan ALLAH SWT ??
Tentu kita tahu dan setuju,segala yg diciptakan ALLAH pasti ada manfaatnya.
Truss...
Apakah semua nyamuk pemakan darah? Anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Hanya nyamuk betinalah yang menghisap darah manusia, sedangkan nyamuk jantan suka memakan Nectar yakni cairan manis yang disekresikan oleh bunga tanaman.
Mengapa hanya nyamuk betina yang menghisap darah manusia, tak lain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya karena darah mengandung protein yang dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan telur nyamuk.
     Sebenarnya kita harus bersyukur karena diciptakan nyamuk. Mengapa ? Bukannya kita jengkel kalo di gigit nyamuk? Apalagi nyamuk yang membawa penyakit seperti nyamuk Anopheles ?
Kita bersyukur karena nyamuk menyeimbangkan siklus kehidupan di muka bumi !
Bayangkan jika tidak ada nyamuk dimuka bumi ini? berapa banyak predator yang akan mati kelaparan?
Berapa banyak tumbuhan akan musnah karena tidak adanya peran serta nyamuk dalam membantu proses penyerbukan karena nyamuk merupakan  polinator (penyebar biji-bijian). Dan tentu saja akan berimbas pada kehidupan manusia. 
       Selain itu juga nyamuk telah membuat manusia menciptakan senjata biologis!.
Seperti kita tahu telah berapa banyak produk atau senjata yang dihasilkan manusia untuk memberantas nyamuk?  Berapa banyak pabrik-pabrik didirikan hanya untuk memproduksi anti nyamuk ? Banyak bukan? Belum lagi banyaknya para pekerja yang diserap industri ini. Membantu ekonomi dunia bukan?...
Yah,...walaupun kita tetap jengkel kalo digigit nyamuk apalagi nyamuk pembawa penyakit.
     Akan tetapi kita tidak bisa menyalahkan nyamuk sepenuhnya,karena hewan hanya mengikuti insting untuk bertahan hidup. Tugas kita lah sebenarnya untuk mengendalikan dan menjaga lingkungan supaya terhindar dari nyamuk pembawa penyakit.

Itulah sekilas tentang manfaat nyamuk, ;-)

Rabu, 03 Februari 2016

VIRUS ZIKA

Apa sih Virus Zika itu ? Trus kenapa kok heboh ya?

Sekilas....

Meskipun sama-sama dibawa nyamuk Aedes aegypti, Zika bukan virus demam berdarah. 

                                           
Nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor pembawa virus Zika
   Setelah virus Ebola yang mengguncang dunia di tahun 2014-2015 lalu, kita lagi-lagi diresahkan oleh wabah virus. Kali ini Virus Zika, yang efeknya ternyata nggak seimut namanya.
      Virus ini sudah jadi epidemi di benua Amerika bagian tengah dan selatan. Bahkan, sudah ada lebih dari 4000 orang di Brazil yang terinfeksi. Menurut WHO, virus ini bisa mewabah lebih hebat lagi kalau nggak segera ditangani.
Zika sebenarnya bukan virus baru. Bahkan, virus ini sudah menjangkiti manusia sejak tahun 1954.
Virus Zika sendiri pertama kali ditemukan tahun 1947, menjangkiti monyet-monyet di hutan Zika yang terletak di Uganda. Yap, nama Zika ini berasal dari hutan tempat virus itu berasal.
Tahun 1948 virus ini ditemukan pada spesies nyamuk Aedes aegypti, dan akhirnya tahun 1954 virus Zika ditemukan pada manusia, tepatnya seorang warga negara Nigeria.
Virus Zika termasuk satu keluarga dengan virus yang menyebabkan Demam Berdarah dan Chikungunya. Sama seperti Demam Berdarah dan Chikungunya, penularan virus Zika terjadi melalui gigitan nyamuk. Tapi ada juga penularan melalui hubungan seksual dan dari ibu hamil pada janin, meskipun penularan lewat dua metode ini termasuk jarang.

Virus Zika dilihat dalam mikroskop elektron
GEJALA :
Gejala juga cukup mirip dengan Demam berdarah. Mulai dari sakit kepala hebat, meriang, demam, sakit tulang belakang, bercak-bercak merah pada kulit, dan peradangan ringan di bagian mata. Tapi itu semua bisa diobati dengan paracetamol (penurun panas), aspirin (pereda sakit kepala), dan istirahat. Kalau diperiksa laboratorium, orang yang terinfeksi virus Zika pun cuma mengalami penurunan jumlah sel darah putih — trombositnya tetap normal.
Karena gejalanya yang cikup ringan, banyak orang jadi nggak sadar bahwa dia sebenarnya terjangkit virus Zika. Para ilmuwan pun cenderung mengabaikan keberadaan virus ini.
Tapi bukan cuma itu.......
ada kejutan yang baru ditemukan mengenai virus Zika, yaitu hubungannya dengan kasus mikrosefali pada bayi!
        Mikrosefali adalah kelainan pada bayi yang baru lahir. Bayi mikrosefali punya ukuran kepala yang terlalu kecil. Ini jelas gawat, karena mikrosefali pada bayi ini bisa mengakibatkan kerusakan otak, kelumpuhan, sampai kematian.
      Di Indonesia sendiri saat ini belum tercatat ada kasus virus Zika. Tapi jangan lengah. Berdasarkan catatan di Lembaga Eijkman, tahun 1981 pemerintah Australia pernah melaporkan bahwa warganya mengidap virus Zika sepulang perjalanan dari Indonesia. Lalu tahun 2013, Pemerintah Australia juga membuat laporan lagi bahwa seorang warga negaranya positif terkena virus Zika setelah mengunjungi Indonesia selama 9 hari.
     Fakta lain yang patut diperhatikan adalah bahwa agen penularan virus Zika, nyamuk Aedes aegypti, hidup di Indonesia. Apalagi nyamuk Aedes aegypti terkenal sebagai nyamuk traveler alias luas jangkauan peredarannya. Hal ini harus membuat kita lebih waspada.

Karena belum ada vaksin, mari kita cegah dengan kegiatan 3M plus..

                                                          www.freecybers.com
link : http://www.hipwee.com/feature/virus-zika/

Selasa, 02 Februari 2016

SERTIFIKAT ELIMINASI MALARIA


       Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus melakukan sejumlah program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Salah satu program yang menjadi fokus Kemenkes adalah upaya menekan angka penduduk berisiko tertular malaria. 
Wilayah kabupaten/kota atau provinsi yang sudah tidak ditemukan lagi penderita dengan penularan setempat (kasus indigenous) selama 3 tahun berturutturut dan dijamin adanya pelaksanaan surveilans yang baik dapat mengusulkan mengajukan ke pusat, untuk dinilai apakah sudah layak mendapatkan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Pemerintah (Departemen Kesehatan RI).
Sampai akhir 2014 lalu, beberapa kemajuan dalam penanggulangan penyakit malaria dicapai. Diantaranya, sejumlah 203 kabupaten/kota telah menerima sertifikasi eliminasi malaria dan dalam tahap pemeliharaan/bebas penularan malaria, peningkatan kabupaten/kota dalam tahap preeliminasi (endemis rendah) dari 124 menjadi 144 kabupaten/kota, peningkatan total kabupaten/ kota dengan API (Annual Parasite Incidence) atau angka kasus malaria per tahun < 1 per 1.000 penduduk dari 337 menjadi 368 kabupaten/ kota.( http://www.indopos.co.id/2015/04/)
      Sebagai gambaran untuk Kabupaten Kepulauan Meranti  jumlah penderita penyakit malaria di Kabupaten Kepulauan Meranti sampai bulan Desember 2015 hanya 2 kasus. Jumlah penderita menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 lalu yang terdapat 4 kasus.
"Kasus tahun lalu itu ternyata tidak berasal dari Meranti, namun penderita terjangkit malaria pada yang bersangkutan bepergian ke luar daerah. Pada tahun ini, kami terus berupaya menekan angka kasus malaria hingga daerah ini terbebas dari penyakit berbasis lingkungan ini," kata Kabid PMKL Diskes Kabupaten Kepulauan Meranti, dr.R.H Ria Sari, (Tribun Pekanbaru, Rabu 11/11/2015).   
       Namun demikian, kata dr.Ria, secara keseluruhan kasus malaria dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan yang cukup tajam, seiring kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan sudah cukup baik.
       Dengan rendahnya kasus penderita malaria membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti mendapatkan Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kementrian Kesehatan pada April 2014.
Selamat...!!