Jumat, 02 September 2016

PERTANYAAN SEPUTAR VIRUS ZIKA


1.Apakah virus Zika itu?
Virus Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus.
Virus ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.

2.Bagaimana cara penularan virus Zika?
Virus Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes Aegypti untuk daerah tropis, Aedes africanusdi Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes merupakan jenis nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan. Virus zika juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.

3.Siapa yang berisiko terinfeksi virus Zika?
Siapapun yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika memiliki risiko untuk terinfeksi termasuk ibu hamil.

4.Apa saja gejala infeksi virus Zika?
1 diantara 5 orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala. Adapun gejala infeksi virus zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva. Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat pulih dalam tempo 7-12 hari.

5.Apakah ada komplikasi yang ditimbulkan dari infeksi virus Zika?
Pada beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane Barre. Namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian.

6.Apa jenis pemeriksaan virus Zika untuk ibu hamil?
Pada minggu pertama demam, virus Zika dapat dideteksi dari serum dengan pemeriksaan RT-PCR.

7.Apakah sudah ada vaksin atau obat untuk virus Zika?
Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan berfokus
pada gejala yang ada.

8.Apa yang harus dilakukan jika terinfeksi virus Zika?
Jika terinfeksi virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut:
Istirahat cukup
Konsumsi cukup air untuk mencegah dehidrasi
Minum obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
Jangan mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation) lainnya.
Cari pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.

9.Bagaimana cara pencegahan penularan virus Zika?
Pencegahan penularan virus ini dapat dilakukan dengan:
menghindari kontak dengan nyamuk
melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan menutup
tempat penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas, ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk,dll)
melakukan  pengawasan  jentik  dengan  melibatkan  peran  aktif  masyarakat  melalui
Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
meningkatkan daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti
diet seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, dll.
pada wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap
gigitan nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan
memakai  baju  yang  menutup  sebagian  besar  permukaan  kulit,  berwarna  cerah,
menghindari  pemakaian  wewangian  yang  dapat  menarik  perhatian  nyamuk  seperti
parfum dan deodoran.

10.Negara manasajakah yang melaporkan keberadaan kasus penyakit virus Zika?
Beberapa  negara  yang pernah melaporkan keberadaan kasus  penyait virus  Zika  adalah Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Colombia, Dominican Republic, Ecuador, El Salvador, French  Guiana,  Guadeloupe,  Guatemala,  Guyana,  Haiti,  Honduras,  Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela,dan Yap

11.Apakah efek yang bisa ditimbulkan pada ibu hamil yang terinfeksi virus Zika?
Selama ini belum ada bukti yang kuat bahwa ibu hamil lebih berisiko atau mengalami penyakit yang lebih berat  selama masa kehamilan. Selain itu juga belum diketahui bahwa ibu hamil lebih berisiko terhadap sindrom guillan barre.
.
12.Apakah  ada  hubungan  antara  infeksi  virus Zika  dengan  kejadian  mikrosefalus kongenital?
Hubungan infeksi virus Zika pada ibu hamil dengan kejadian mikrosefalus pada bayi yang dilahirkan belum terbukti secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat.

13.Apa yangharus dipertimbangkan ibu hamil yang akan bepergian ke area terjangkit virus Zika?
Sebelum pergi ke area terjangkit virus Zika dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan dokter.  Selain  itu  pada  masa  selama  berada  di  area  terjangkit  diharapkan  melakukan perlidungan ekstra terhadap gigitan nyamuk.

14.Ibu hamil yang bagaimanakah yang harus dilakukan pemeriksaan virus Zika?
Ibu hamil yang harus diperiksa untuk virus zika adalah yang memiliki riwayat perjalanan dari area terjangkit dan juga memiliki 2 atau lebih gejala dari infeksi virus Zika.


Sumber :Depkes.go.id

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini hanya sebagai sarana berbagi informasi.
Mohon komentari dengan kritik dan saran yang sopan dan bijak.
Terima Kasih