Selasa, 16 Agustus 2016

Bahaya Anjing Gila !!


Apa itu anjing gila (Rabies) ?

         Rabies adalah penyakit infeksi akut dari susunan syaraf pusat yang disebabkan oleh Virus Rabies. Virus Rabies dapat menyerang semua hewan berdarah panas dan manusia. Rabies tersebar di banyak negara di dunia termasuk indonesia.
         Kasus pertama di indonesia terjadi di jawa barat pada tahun 1884 pada hewan kerbau dan tahun 1889 pada hewan anjing. Di indonesia saat ini terdapat sekitar 150 kasus rabies pada manusia/tahun. Rabies adalah penyakit zoonosis yang mematikan yang ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi rabies.

Cara penularan rabies antara lain :
1. Melalui gigitan anjing, kucing dan kera
2. Melalui debu ke mukosa mata (seperti yang terjadi di gua kelelawar di Argentina)
3. Melalui transplantasi cornea mata dari donor
4. Melalui percikan dari centrifuge di laboratorium
5. Melalui gigitan / percikan air liur pasien rabies

Masa inkubasi
- Masa inkubasi rabies antara 1-3 tahun (dengan rata-rata kisaran 2 bulan)
- Gejala muncul biasanya 30-50 hari setelah terexpose
- Periode yang pendek dapat terjadi 14 hari
- Pada manusia bervariasi 2-8 minggu, kadang-kadang 9 hari sampai 1 tahun

Masa inkubasai dipengaruhi faktor :
- Jarak luka dengan SSP
- Banyaknya luka
- Keadaan luka gigitan (luas/lebar gigitan, dalam gigitan)
- jumlah dan strain virus

GEJALA KLINIS

1. STADIUM PRODOMAL
    - demam, malaise, mual, nyeri tenggorokan
2. STADIUM SENSORIS
    - Rasa nyeri, panas ditempat gigitan , disertai rasa berlebihan terhadap rangsangan sensoris
3. STADIUM EKSITASI
    - Gangguan pada tonus otot, disfungsi syaraf simpatik dan otonom
4. STADIUM PARALISIS
    - Pasien meninggal pada stadium ini

PENATALAKSANAAN

1. Pemberian Vaksin Anti Rabies dan Serum Anti Rabies harus didasarkan atas
    a. luka resiko tinggi
    b. kontak dengan air liur pada daerah luka, selaput lendir / mukosa hewan yang positif rabies
2. Bersihkan luka dengan air mengalir dan sabun untuk merusak fisik virus
3. Luka tidak boleh dijahit (hanya jahitan situasional)
4. Perawatan luka gigitan (betadin, atau antiseptik)

Dukungan lintas sektor terkait (Dinas Peternakan) dan masyarakat dalam memerangi rabies serta penatalaksanaan segera kasus gigitan dapat mengurangi penyebaran rabies di Indonesia.




 

0 komentar:

Posting Komentar

Blog ini hanya sebagai sarana berbagi informasi.
Mohon komentari dengan kritik dan saran yang sopan dan bijak.
Terima Kasih