1.Apakah
virus Zika itu?
Virus
Zika merupakan salah satu virus dari jenis Flavivirus.
Virus
ini memiliki kesamaan dengan virus dengue, berasal dari kelompok arbovirus.
2.Bagaimana
cara penularan virus Zika?
Virus
Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit Zika
adalah nyamuk Aedes, dapat dalam jenis Aedes Aegypti untuk daerah tropis, Aedes
africanusdi
Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah lain. Nyamuk Aedes
merupakan jenis
nyamuk yang aktif di siang hari, dan dapat hidup di dalam maupun luar ruangan.
Virus zika
juga bisa ditularkan oleh ibu hamil kepada janinnya selama masa kehamilan.
3.Siapa
yang berisiko terinfeksi virus Zika?
Siapapun
yang tinggal atau mengunjungi area yang diketahui terdapat virus Zika memiliki risiko
untuk terinfeksi termasuk ibu hamil.
4.Apa
saja gejala infeksi virus Zika?
1
diantara 5 orang yang terinfeksi virus zika menunjukkan gejala. Adapun gejala
infeksi virus zika diantaranya demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri
sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva.
Pada beberapa kasus zika dilaporkan terjadi gangguan saraf dan komplikasi
autoimun. Gejala penyakit ini menyebabkan kesakitan tingkat
sedang dan berlangsung selama 2-7 hari. Penyakit ini kerap kali sembuh dengan sendirinya
tanpa memerlukan pengobatan medis. Pada kondisi tubuh yang baik penyakit ini dapat
pulih dalam tempo 7-12 hari.
5.Apakah
ada komplikasi yang ditimbulkan dari infeksi virus Zika?
Pada
beberapa kasus suspek Zika dilaporkan juga mengalami sindrom Guillane
Barre. Namun hubungan ilmiahnya masih dalam tahap penelitian.
6.Apa
jenis pemeriksaan virus Zika untuk ibu hamil?
Pada
minggu pertama demam, virus Zika dapat dideteksi dari serum dengan
pemeriksaan RT-PCR.
7.Apakah
sudah ada vaksin atau obat untuk virus Zika?
Belum
ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini, sehingga pengobatan
berfokus
pada
gejala yang ada.
8.Apa
yang harus dilakukan jika terinfeksi virus Zika?
Jika terinfeksi
virus Zika, maka lakukan hal-hal sebagai berikut:
Istirahat
cukup
Konsumsi
cukup air untuk mencegah dehidrasi
Minum
obat-obatan yang dapat mengurangi demam atau nyeri
Jangan
mengkonsumsi aspirin atau obat-obatan NSAID (non stereoid anti inflmation) lainnya.
Cari
pengobatan ke pelayanan kesehatan terdekat.
9.Bagaimana
cara pencegahan penularan virus Zika?
Pencegahan
penularan virus ini dapat dilakukan dengan:
menghindari
kontak dengan nyamuk
melakukan
pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus (menguras dan menutup
tempat
penampungan air, serta memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas,
ditambah dengan melakukan kegiatan pencegahan lain seperti menabur bubuk
larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan obat nyamuk atau anti
nyamuk,dll)
melakukan pengawasan
jentik dengan melibatkan
peran aktif masyarakat
melalui
Gerakan
Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
meningkatkan
daya tahan tubuh melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti
diet
seimbang, melakukan aktifitas fisik secara rutin, dll.
pada
wanita hamil atau berencana hamil harus melakukan perlindungan ekstra terhadap
gigitan
nyamuk untuk mencegah infeksi virus Zika selama kehamilan, misalnya dengan
memakai baju
yang menutup sebagian
besar permukaan kulit,
berwarna cerah,
menghindari pemakaian
wewangian yang dapat
menarik perhatian nyamuk
seperti
parfum
dan deodoran.
10.Negara
manasajakah yang melaporkan keberadaan kasus penyakit virus Zika?
Beberapa negara
yang pernah melaporkan keberadaan kasus
penyait virus Zika adalah Barbados, Bolivia, Brasil, Cap Verde, Colombia,
Dominican Republic, Ecuador, El Salvador, French Guiana,
Guadeloupe, Guatemala, Guyana,
Haiti, Honduras, Martinique, Mexico, Panama, Paraguay, Puerto
Rico, Saint Martin, Suriname, Venezuela,dan Yap
11.Apakah
efek yang bisa ditimbulkan pada ibu hamil yang terinfeksi virus Zika?
Selama
ini belum ada bukti yang kuat bahwa ibu hamil lebih berisiko atau mengalami
penyakit yang
lebih berat selama masa kehamilan.
Selain itu juga belum diketahui bahwa ibu hamil lebih
berisiko terhadap sindrom guillan barre.
.
12.Apakah ada hubungan antara
infeksi virus Zika dengan
kejadian mikrosefalus kongenital?
Hubungan
infeksi virus Zika pada ibu hamil dengan kejadian mikrosefalus pada bayi yang dilahirkan
belum terbukti secara ilmiah, namun bukti ke arah itu semakin kuat.
13.Apa
yangharus dipertimbangkan ibu hamil yang akan bepergian ke area terjangkit virus
Zika?
Sebelum
pergi ke area terjangkit virus Zika dianjurkan untuk melakukan konsultasi
dengan dokter. Selain
itu pada masa
selama berada di
area terjangkit diharapkan
melakukan perlidungan
ekstra terhadap gigitan nyamuk.
14.Ibu
hamil yang bagaimanakah yang harus dilakukan pemeriksaan virus Zika?
Ibu
hamil yang harus diperiksa untuk virus zika adalah yang memiliki riwayat
perjalanan dari area
terjangkit dan juga memiliki 2 atau lebih gejala dari infeksi virus Zika.
Sumber :Depkes.go.id
0 komentar:
Posting Komentar
Blog ini hanya sebagai sarana berbagi informasi.
Mohon komentari dengan kritik dan saran yang sopan dan bijak.
Terima Kasih